Minggu, 18 Maret 2012

SURAT UNTUK CALON SUAMIKU


Wahai Engkau yang kelak akan kupanggil suamiku, tahukah kau tentangku yang kelak akan kau panggil isteriku. Aku bukanlah orang yang sempurna begitu banyak kekurangan yang aku miliki, entah berapa banyak.
Aku orang yang malas, setiap hari ibuku harus meneriaki aku agar aku mau melakukan sesuatu, aku orang yang ceroboh, aku orang yang mudah berubah perasaan secara tiba-tiba jadi jangan heran jika aku yang semula tertawa gembira tiba-tiba berurai air mata.
Wahai calon suamiku tahukah kamu bahwa aku bukanlah orang yang anggun, aku suka bertingkah konyol suka berlarian seperti anak kecil. Maklumi aku dan pura-puralah tertawa ketika aku menceritakan lelucon, karena aku sebenarnya orang yang tidak bisa melucu hal ini mungkin akan kau sadari ketika pertama kali berbicara denganku.
Calon suamiku, bersabarlah denganku ketika aku mulai keras kepala dan egois, suka menang sendiri. Diamlah dan mengalahlah ketika kau berdebat denganku, tapi jangan lupa senantiasa bimbinglah aku. Calon suamiku, ingatkanlah aku untuk senantiasa beribadah pada Allah, karena imanku tak stabil kadang naik kadang turun.
Calon suamiku, ampuni aku kelak jika kita tidur bersama aku membuatmu terganggu karena suara dengkuranku, ini karena ada masalah di saluran nafasku. Ampuni aku, jika kelak ketika aku canggung padamu dan merasa malu karena melakukan suatu kesalahan aku sering bertindak aneh.
Calon suamiku perlu kau ketahui, aku bukanlah wanita yang cantik aku selalu tak percaya diri dengan bentuk badanku, bukan aku tak mensyukuri nikmat yang Allah berikan, tapi apa daya aku seorang wanita biasa yang punya banyak kekurangan.
Calon suamiku, jangan marah ketika aku diam padamu, itu karena aku cemburu aku tak akan bertanya padamu apa yang ada di pikiranku dan perasaanku, tapi maklumlah ceritakanlah padaku apa yang sebenarnya terjadi karena aku suka orang yang jujur padaku.
Calon suamiku jangan cemburu ketika aku memuji laki-laki lain, aku memang orang yang sering berterus terang ketika aku kagum pada siapapun, tapi ingat aku bukan orang yang mudah jatuh cinta pada orang lain.
Calon suamiku ampuni aku jika kelak aku tidak pandai mengurus rumahtangga kita, aku orang yang boros maka tegalah padaku dalam memberi uang belanja padaku. Dan aku juga bukan orang yang bisa menabung, maka usahakanlah penghasilanmu kau tabung untuk anak-anak kita kelak.
Calon suamiku, bergembiralah karena aku bisa memasak. Itulah kelebihan yang akan aku banggakan di depanmu, jadi jangan khawatir untuk menu yang monoton karena aku pandai dalam hal ini.
Calon suamiku, kelak aku ingin kau menanamkan bunga mawar yang banyak karena tahukah kamu aku suka sekali dengan bunga mawar dan aku ingin punya kebun yang banyak bunga mawar.
Calon suamiku, jangan heran kalau aku kadang merengek minta bertemu orangtuaku, sejak kecil aku tidak pernah jauh dari mereka, aku sangat sayang pada mereka aku tidak bisa jauh dari mereka, maka jangan marahi aku ketika tiba-tiba pergi kerumah orangtuaku.
Calon suamiku, bimbinglah aku agar menjadi orang yang sabar, karena itu hal yang paling lemah dalam diriku, seringlah ajak aku berdiskusi karena itu hal yang aku sukai. Calon suamiku, maklumi aku ketika aku masih suka nonton film kartun dan drama romantis karena ini adalah film kesukaanku.
Calon suamiku, ajaklah aku sekali waktu untuk jalan-jalan berdua dibawah bintang-bintang, kita bercerita tentang masa kecil kita sambil tertawa-tawa, kita bercerita tentang masa awal kita bertemu dan berkenalan, dan jangan bosan untuk mengingatnya karena aku suka mengingat hal-hal seperti itu.
Calon suamiku kelak aku harap dengan surat ini kau bisa memahamiku dan memaklumi kekuranganku. Terimalah aku apa adanya dengan banyak kekuranganku dan sedikit kelebihanku.
Calon isterimu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar